Inilah Penyebab Ekspor Indonesia Menurun di Tahun 2019
Informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara total ekspor Indonesia pada Januari 2019 mengalami penurunan 3,24 persen dibandingkan Desember 2018 dan Januari 2018 sebesar 4,7 persen.
Pada Januari 2019, ekspor Indonesia sebesar USD 13,8 miliar, sedangkan di Desember 2018 sebesar USD 14,3 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik, Bapak Suhariyanto mengatakan, penurunan ekspor Januari 2019 tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspor migas sebesar 29,3 persen, yaitu dari USD 1,74 miliar menjadi USD 1,23 miliar.
Oleh Karena itu "Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 29,76 persen, menjadi USD 75,1 juta dan ekspor minyak mentah 77,25 persen menjadi USD 72,1 juta. Demikian juga ekspor gas turun 17,77 persen menjadi USD 1,08 miliar," ujar dia di Jakarta,
Sementara ekspor nonmigas, lanjut dia, mengalami naik 0,38 persen, dari USD 12,5 miliar menjadi USD 12,6 miliar.
Peningkatan ekspor nonmigas tersebut khususnya terjadi pada kelompok bijih, kerak dan abu logam sebesar USD 80,3 juta atau 37,8 persen.
Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi pada mesin-mesin dan pesawat mekanik sebesar USD 127,1 juta atau 22,42 persen.
Komoditas nonmigas lain yang mencatatkan peningkatan nilai ekspor yaitu bahan kimia organik sebesar USD 74,8 atau 32,12 persen, besi dan baja sebesar USD 51,3 juta atau 10,84 persen, kendaraan dan bagiannya USD 46,8 juta atau 7,7 persen, serta alas kaki USD 42,1 juta atau 9,85 persen.
BACA JUGA : Kamu Harus Tau Jika Seorang Eksportir
Sementara komoditas yang mengalami penurunan selain mesin dan pesawat mekanik yaitu peralatan listrik USD 94,7 juta (12,81 persen, berbagai produk kimia USD 36,8 juta (11,06 persen), bahan bakar mineral USD 34,4 juta (1,76 persen) dan nikel USD 26,7 juta (41,04 persen).
"Jadi yang mengalami kenaikan yaitu Biji kerak ekspor ke China dan Filipina; kimia organik ke China, Jepang dan India; besi baja ke China, Korea Selatan dan Taiwan. Yang turun itu mesin dan pesawat mekanik ke Jepang, Singapura dan Thailand serta mesi dan peralatan listrik ke Jepang, Singapura dan Amerika Serikat," tandas dia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kabar Poros Maritim Dunia
LAPORAN OECD 2016 memproyeksikan bahwa ekonomi maritim dunia akan berkembang dua kali lipat (USD 3 triliun) pada 2030. Proyeksi ini mengg...
-
Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal diatas kapal terdiri dari beberapa bagian. Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung j...
-
Haloo.. Disini saya akan menjelaskan jabatan-jabatan diatas kapal berdasarkan pengalaman saya. Struktur Organisasi atau Jabatan diata...
-
Tujuan Amandemen STCW 2010. Hal-hal berikut menguraikan perbaikan-perbaikan kunci yang diwujudkan melalui Amandemen baru, yaitu: 1. ...
No comments:
Post a Comment